MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tataan, perabot rumah
tangga, suara, warna dan sebagainya. Kawasan kendahan bagi manusia sangat luas,
seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban
teknologi, social dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa
keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identic dengan kebenaran. Keindahan
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama
yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak tertarik oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Perbedaan
keindahan sebagai suatu kualitas
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat
dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas telah dihubungkan dengan
sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru
dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk, dengan bentuk itu
keindahan dapat berkomunikasi. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru
berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam,
tubuh yang molek, film dan nyanyian.
Menurut cakupanya orang
harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering
dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang
indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampur
adukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,
yakni :
a). Keindahan dalam arti yang luas
b). Keindahan dalam arti estetis murni
c). Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
b). Keindahan dalam arti estetis murni
c). Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan yang seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Bangsa
yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya
‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat
dan arsitek ) dan harmoni untuk keindahan berdasarkan pendengaran (music). Jadi
pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
a).
Keindahan seni
b). Keindahan alam
c). Keindahan moral
d). Keindahan intelektual
b). Keindahan alam
c). Keindahan moral
d). Keindahan intelektual
Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut :
Dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut :
“The belived capacity of any object to satisfy a human
desire, The qualifty of any object which causes it to be on interest to an
individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk
memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebababkan
menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata
suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai
itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti
ketakbenarannya.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai
subyektif dan nilai objektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan
nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik
dan nilai instrinsik.
Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya (instrumental/contributu value), yakni nilai yang bersifat
sebagai alat atau memantu.
Nilai
instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu
tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Pengertian
Kontempolasi dan ekstansi
Konempolasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Ekstansi adlah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Ekstansi adlah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila
kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan
terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesatu yang indah itu memikat atau
menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu
berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra,
seni drama atau film.
Apabila konemplasi dan ekstaksi itu dihubungkan
dengan kreativitas, maka kontemplasi itu factor pendorong untuk menciptakan
keindahan, sedangkan ekstensi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan,
menikmati keindahan. Karena drajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda
antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
No comments :
Post a Comment