Saturday, 16 April 2016

Medium cross country flight WIHL - WICD

MEDIUM CROSS COUNTRY FLIGHT
WAHL – WICD
            Rabu 30 maret 2016 ane dapet schedule Solo flight ke WICD (Cirebon) sebagai Taruna sekolah tinggi penerbangan Indonesia, harus dipersiapkan dengan matang nih biar tidak terjadi hal-hal yg tak diinginkan, satu hari sebelumnya saya menyiapkan apa  saja yg perlu di ketahui tentang rute terbang ke Cirebon ini, saya mulai dengan membuka peta, melihat jalur yang akan di lalui, mencari ground check point, mengetahui obstacle di rute tersebut, menentukan Alternate aerodrome jika bandara yg di tuju di tutup atau terkena bencana alam. Malamnya saya menyiapkan apa saja yg perlu di bawa saat terbang nanti, seperti alat komunikasi, pakaian jika kita harus terpaksa menginap di bandara tersebut, langkah kerja, dan yang pasti istirahat yg cukup.
Rute WAHL (cilacap) to WICD (CIrebon)

                       Paginya saya bangun sekitar pukul 05.30, yap bener aga kesiangan hahaha… :D sesampainya di Flop STPI base cilacap langsung saja saya membuat Flight Plan untuk keberangkatan dan pulang nya, untuk membuat flight plan saya membutuhkan Rofor, karna Badan METEO di cilacap tidak menyediakan Rofor, jadi yaa saya nitip sama teman yg di curug. Saya membuat 2 flight plan, dengan ketinggian jelajah yg berbeda. Untuk keberangkatan saya membuat dengan ketinggian Alt 085 (8500 feet) dan pulang Alt 075 (7500 feet) sesuai dengan kuadran penerbangan. Setelah mengisi semua kolom di flight plan saya harus menyiapkan pesawat yg akan saya bawa terbang, lakukan pre flight, check fuel tank, Draining, check Oil quantity, mengelap pesawat dari embun pagi, mengencangkan baut-baut pada pesawat, setelah itu ditemani dengan Bapak Nurochman sebagai teknisi dilakukan Run Up untuk memastikan kondisi pesawat layak untuk terbang dan ia pula yg me realese pesawat tersebut untuk terbang. 

Lalu karena waktu sudah menunjukan pukul 00.00 UTC (07.00 WIB) dan bandara tunggul wulung pun sudah mulai beroperasi saya harus menyiapkan dokumen-dokumen yg perlu di bawa kesana seperti Log Book Pesawat, Surat Perintah Terbang (SPT), dan Security Clearent yg biasanya akan diminta fotocopy nya saat membuat flight clearent di Brieffing Office (BO). Adalagi yg perlu di bawa saat terbang, yaitu Map rute terbang kita, Laker, Flight computer, Plotter, air minum juga (biar tidak dehidrasi) dan pastikan semuanya lengkap. Lalu karena msh ada sedikit waktu yaudah saya gunakan untuk sarapan saja, gak ada warteg bro di atas sana. Haha..

        Perut sudah terisi, lalu saya laporan kepada instruktur yg ada untuk melaksanakan terbang solo, dan setelah di ijinkan langsung saja masuk ke pasawat, tutup pintu dengan benar dan kencang, kemudian saya melakukan request start yaitu dengan contack tower terlebih dahulu biasanya tower akan memberitahu runway yg aktif, QNH, QFE ,setelah di beri ijin start engine langsung saja baca check list  starting engine prosedur setelah engine menyala saya langsung catat B.OFF nya yaitu jam saat pesawat itu menyala.



              setelah itu lakukan procedure run up dan before takeoff check, dan saya melakukan altimeter setting biasanya setelah semuanya selesai. Karena pesawat yg saya gunakan itu Socata TB-10 ber call sign PK-AGS punya STPI yg memiliki navigasi berupa VOR, ADF dan GPS versi jaman doeloe, jadi masih kurang lah tp cukup membantu dalam proses terbang, setelah selesai mengatur semua alat navigasi dan memastikan semuanya berfungsi, langsung saja saya report ready to taxy, ceritanya sudah sampai di runway 31 dan selesai melakukan Takeoff Procedure “wulung tower PK-AGS ready for departure” lalu saya takeoff dengan R/w 31 dan tower memberikan airbone time lalu menyuruh saya climb to 6500, selama proses climbing saya langsung hitung estimate time yg diperlukan untuk sampai check point dan bandara cakrabuana Cirebon, set heading to CA (itu adalah NDB ke Cirebon), mencari TAS (true air speed) yg kemudian di dapatnya correction time untuk mencari ground speed, follow juga peralatan navigasiny seperti VOR dan ADF td biar kita tidak keluar dari track jika ingin lebih akurat Download saja Air Navigation Pro untuk android atau iphone, biar gak nyasar dan nabrak gunung selamet & ciremai. wihhh keren bgt yaakk ampe beli ginian, gak beli sob itu hasil cari gratisan di Blapm*rket.com hahaha….. Oiya saat climbing passing 3000 feet saya juga harus report estimate ke wulung tower. Agar mereka tahu perkiraan kita sampai di bandara cakra buana Cirebon. Setelah reaching 6500 feet tower menyuruh saya untuk melakukan establish contact dengan cakra tower, ganti deh tuh frekuensi radionya.



Rute from CA to IMU



selama penerbangan yg saya lakukan itu mengisi Fligh Log, menghitung ground speed kita, jam berapakah kita akan sampai di check point CA dan selama perjalanan saya menikmati pemandangan di kanan kiri saya, seperti gunung selamet, danau malahayu, gunung ciremai, kota majenang, bukit-bukit dan sungai-sungai apa lagi kalau masih pagi itu awanya belum begitu banyak dan masih membentuk layer atau kadang seperti karpet putih yg sangat luas, sinar matahari yg begitu  terang karena tidak terhalang apapun, melewati kota-kota dan melihat semuanya menjadi kecil. Saya hanya bisa mengucap Masyaallah, Alhamdulillah…

Position Abeam Gn.Ciremai 6500 Feet


Lanjuuuuuut…. Sampailah saya di atas CA atau tepat di atas Kota Cirebon, dari sana saya sudah bisa melihat Bandara Cakrabuana dan garis pantai laut jawa kemudian melewatinya lanjut menuju IMU (Indramayu) merupakan VOR identification yg di tempatkan di indramayu dan menjadi navigation check point cross country flight ini, jarak dari IMU ke CA sekitar 27 NauticalMile. Saat saya menuju IMU saya disuruh Descend ke 4500 feet sampai IMU kemudian continue descend ke 3500 dengan membuat orbit di IMU tapi karna kurang focus jd saya buat kesalahan yg harusnya membuat orbik di IMU saya malah continue descend menuju Karang ampel kemudian tower  bertanya lagi ke saya apakah saya sudah melakukan orbit untuk sampai di ketinggian 3500, dan barulah saya melakukan orbit tersebut. Aduuuuhhh fatal sekali itu kesalahan saya, Cuma karena saya kurang focus mendengarkan komunikasi nya untung saja di area tersebut tidak ada yg melakukan latihan terbang, bayangkan kalau ada, bisa saja terjadi collusion antar pesawat dan yg lebih bahaya lagi di daerah IMU(Indramayu) tersebut terdapat Kilang minyak milik pertamina (Balongan) saat di IMU juga saya melihat kearah laut itu sudah banyak sekali awan cumulus yg bergerak mendekat ke daratan yg membuat saya takut saat pulang nanti. 


Over Pertamina Proceed to IMU

Setelah ketinggian saya mencapai 3500 feet lalu saya lanjutkan menuju Karang Ampel dengan mengikuti coast line atau garis pantai dengan DME menunjukan 16 Nm maka saya sudah over Karang Ampel, tetapi sebelum saya sampai karang ampel saya disuruh untuk descend ke 2000 feet karena di karang ampel ada pesawat yg sedang berlatih 3000 feet keatas. Setelah melewati karang ampel lalu saya melanjutkan terbang saya ke Suranenggala yg berjarak 8 Nm dari Karang Ampel dan tetap maintain altitude 2000 feet, sesampainya di suranenggala  visibility di kota Cirebon pun menurun, terlihat pula awan yg bergerak menuju pesawat saya, ketika over CA barulah saya bisa melihat runway bandara Cakrabuana Cirebon kemudian tower menyuruh saya untuk  descend to 1500 feet crossing final r/w 22 join right downwind r/w 04 report crossing 22 dan saat saya ingin join right downwind tak bisa dihindari pesawat saya masuk keawan. Lalu saya disuruh untuk make orbit for join downwind 1000 feet, setelah saya membuat orbit saya disuruh membuat small orbit juga untuk membiarkan traffic  yg di Left Downwind masuk terlebih dahulu Karena dia sedang solo circuit flight, setelah selesai tower bertanya kepada saya apakah melihat pesawat di Left Downwind ? karena saya memang tidak melihatnya saya disuruh make small orbit lagi, kemudian setelah saya melakukan orbit ketiga ini barulah saya bisa melihat traffic join left base, kemudian saya mengikuti pesawat itu dan saat di downwind 1000 saya ingat ketinggiian di sini berbeda, langsung saja saya set altimeter berdasarkan QFE. 

         Landing saya lumayan cukup mulus tapi tak sempat untuk langsung masuk ke Apron, jadi saya make 1800  di runway dan ternyata sudah ada pesawat teman saya yg sedang berada di Final, karena saya keluar runway nya lama jadi teman saya yg juga solo flight dia akhirnya Go Around hahahha,…. Kasian bgt padahal dia sudah kebelet pipis selama terbang.
Kemudian saya melakukan after landing check sebelum masuk apron, disana sudah ada dua orang yg bertugas sebagai marshaller  dan memparkirkan pesawat saya. Lalu saya lakukan stopping engine procedure catat B.On dan tulis di log book pesawat kemudian lakukan post flight.


Sunday, 3 April 2016

Triangle flight (CLP - KARBOL - NUSAWIRU)

TRIANGLE FLIGHT

Apakah itu triangle flight ? yaa triangle flight atau bisa disebut juga short crosscountry ini merupakan latihan yg perlu dilakukan untuk menjadi seorang pilot yg memiliki sertifikat Private Pilot License (PPL).
Karena di stage inilah kita akan belajar terbang dengan membuat flight plan, mengisi flight log, menghitung ground speed, plotting, dll.
Sebelum melaksanakan Triangle flight pastikan kita sudah membuat flight plan sesuai rute check point yg sudah di tentukan,
Rute Triangle flight from WIHL - Karbol -  Nusawiru - wIHL

Diatas adalah gambar rute triangle flight saya saat terbang di base cilacap Stpi, saya starting engine pada pukul 01.00 UTC (08.00 Wib) lalu kemudian contact wulung Tower on 122.80

Pesawat : “wulung tower, PK-AGI selamat pagi”
Tower : “PK-AGI, wulung tower Go-ahead”
Pesawat :“wulung tower PK-AGI student name Atma request start and run-up at present position for 
Triangle Flight from CLP via KARBOL and NUSA WIRU back to CLP, intended altitude 5500 Feet”
Tower :“PK-AGI clear to start, R/w 30, QNH 1012 QFE 1009, report ready for taxy”
Pesawat :”Read back, PK-AGI”

Setelah kita melakukan prosedur start engine dan Run-up sesuai dengan checklist pesawat tersebut kita request taxy clearent

Pesawat : “Wulung tower PK-AGI ready for taxy”
Tower :”PK-AGI taxy to holding point”
Pesawat :”Read back, PK-AGI”

Setelah memastikan runway yg digunakan aman untuk di masuki, barulah kita lakukan request Line Up

Pesawat :’wulung tower PK-AGI ready for line up”
Tower: “PK-AGI clear for line up, report ready for departure”
Pesawat :”Read back, PK-AGI”

Kemudian saya melakukan Take off procedure untuk memastikan semuanya siap dan contact tower

Pesawat :”Wulung Tower, PK-AGI ready for departure”
Tower :”PK-AGI r/w 30 clear for Takeoff”
Pesawat :”read back, PK-AGI”

Lalu setelah airbone tower akan memberikan Airbone Time untuk pesawat kita, dan meminta report estimate.
setelah kita menjumlahkan waktu yg dibutuhkan untuk sampai check point tersebut, kita harus memberitahu tower estimasi kita untuk sampai di check point tersebut
saat sampai di ketinggian 3000 dan 5500 feet catat IAS, Time, distance dan OAT (outside air temperature) yg akan kita gnakan untuk mencari TAS (True Air Speed). Setelah mendapatkan TAS, kita dapat menggunakannya untuk mencari  Correction time, lalu waktu inilah yg bisa kita gunakan untuk mencari Ground Speed, dan jangan lupa untuk report reaching

Pesawat :”Wulung tower PK-AGI reaching 5500 feet”
Tower :”PK-AGI Report Over Karbol”
Pesawat :”read back, PK-AGI”

Saat kita posisi cruising menuju karbol kita bisa mencari Estimate time untuk sampai di karbol, caranya dengan mencari correction time, yg kemudian mendapatkan groundspeed lalu dengan ground speed tersebut dan jarak dari posisi pesawat kita sekarang kita bisa mendapatkan estimate time di karbol.
Setelah sampai karbol tepatnya DME sudah menunjukan 26 nm dari CLP atau setelah kita melihat checkpoint karbol yaitu sebuah Tanjung lalu barulah kita report ke tower

Pesawat :”wulung tower, PK-AGI over Karang bolong maintaining 5500 feet”
tower :” PK-AGI, report Abeam CLP”
Pesawat :”readback, PK-AGI”

Setelah itu kita catat actual time di karbol kemudian mengarahkan pesawat kita ke heading Nusa Wiru, lalu kita mulai mencari estimate Abeam CLP, caranya dengan melihat ke Peta kemudian lakukan Ploting menggunakan Plotter, atau bisa di bilang mengukur menggunakan penggaris penerbangan gitu lahh, setelah mendapatkan jarak, kita bisa mencari estimate Abeam CLP tadi dengan cara yg sama dengan ground speed yg sama, tapi dengan catatan kondisi Angin saat itu Calm kalau kondisi angina kencang, maka kita harus mencari ground speed lagi dengan menggunakan X-point, yaitu cara menandai posisi kita saat itu dan catat time nya, lalu kita terbang sekitar beberapa mile misalkan 10 nm dalam waktu 6 menit, lalu kita mendapatkan groundspeed baru, karena ground speed itu terpengaruh oleh kondisi arah dan kecepatan angin juga.

Dimanakah posisi Abeam CLP itu ? caranya kita gunakan navigasi VOR atau ADF, kalau VOR posisi Abeam itu saat Crossing Radial yg kita set,  kalau ADF jika Jarum penunjuk pada ADF sudah menunjuk 90o ke kanan atau kekiri itu sudah abeam. nah kalo saya sih yahh check nya itu dengan melihat posisi wing pesawat, apakah sudah sejajar dengan R/W karena saat Triangle flight tunggul wulung masih bisa terlihat, dan seperti biasa kita harus catat actual time dan report position.
oiya di rute terbang saya menuju nusa wiru, saya harus Avoid Pulau Nusa kambangan karena termasuk Restricted area, dan juga avoid pertamina. Jadi saya harus oftrack sekitar 30o ke kanan atau dengan mengikuti sungai menuju Segara.

yahh kenapa ke segara ? karena segara merupakan Check point area dan saat di segara itulah kita harus melakukan establish contack dengan Nusa wiru tower

Pesawat :”Nusa tower, PK-AGI selamat pagi “
tower :”PK-AGI, selamat pagi Nusa Goahead”
Pesawat :”Nusa tower, PK-AGI triangle flight from CLP via Karbol, Nusa wiru and back to CLP, now position over segara, maintaining 5500 feet, estimate Nusa wiru …. “
tower :”PK-AGI maintain 5500 feet report over Pangandaran”

Setelah melakukan establish contack dengan nusa wiru lalu kita harus memberi tahu wulung tower bahwa kita sudah establish contack dengan nusawiru. Di segara dan pangandaran pun kita seperti biasa harus report position dan catat actual time, dan cari estimate check point berikutnya.
dari segara ke nusawiru saya Cuma kasih heading 270o atau bisa dengan follow coast line
saat di pangandaran kalau traffic disana sedang ramai atau ada yg sedang latihan terbang di area pangandaran biasanya kita disuruh observe traffic.

Sampailah saya di nusawiru, dan seperti biasa kita harus report position, catat actual time yg kemudian bandingkan dengan waktu perkiraan yg kita cari dengan ground speed td.
lalu kita arahkan pesawat kembali ke CLP atau Bandar udara tunggul wulung bisa dengan heading 080o, setelah kita mengarahkan pesawat ke CLP kita harus mencari estimate time untuk bisa sampai CLP dan menentukan Point of Descend (POD) tapi kita harus mencari Top of Descend (TOD) terlebih dahulu dengan rumus
Contohnya  :-  maintain Alt 5500, Target altitude 1500, VSI -500 f/m dan ground speed 110 knot



Kemudian gunakan flight computer untuk mencari jarak dengan waktu dan ground speed diatas setelah kita mendapatkan jarak tinggal tambahkan saja point dimana kita ingin sampai pada ketinggian 1500 feet itu, kalau saya waktu itu ditambahkan dengan jarak dari CLP ke Segara Point 14 nm.

Jadi pada jarak 29 nm kita harus sudah request ke tower ready for descend, agar sampai di segara point 1500 feet, tetapi itu tergantung jika padatnya traffic di area tersebut. Jika misalkan di pangandaran sedang ada pesawat berlatih, maka kita tidak diizinkan untuk descend.
Pesawat :”Nusa Tower PK-AGI position proceed to Pangandaran, we are ready for descend”
tower:” PK-AGI, descend to 1500 report passing 3000 feet”
pesawat :”readback, PK-AGI”

Position over Pangandaran descending passing 3000 feet


Kemudian sampailah kita di segara dengan altitude 1500, biasanya sih kita harus melakukan establish contact dengan Wulung Tower lagi. Kemudian set altimeter pada QFE agar ketinggian yg di tunjukan berdasarkan dengan elevasi suatu bandara tersebut. Kemudian saya disuruh untuk descend to 1000 feet joint Left Downwind R/w 31, setelah mengikuti circuit pattern tunggul wulung dan landing dengan safe, lakukan after landing check,  saya langsung taxiing to main apron, Park the aircraft, lakukan stopping engine procedure, catat Log Book pesawat, dan mengucap ALHAMDULILLAH……….