Sunday, 3 April 2016

Triangle flight (CLP - KARBOL - NUSAWIRU)

TRIANGLE FLIGHT

Apakah itu triangle flight ? yaa triangle flight atau bisa disebut juga short crosscountry ini merupakan latihan yg perlu dilakukan untuk menjadi seorang pilot yg memiliki sertifikat Private Pilot License (PPL).
Karena di stage inilah kita akan belajar terbang dengan membuat flight plan, mengisi flight log, menghitung ground speed, plotting, dll.
Sebelum melaksanakan Triangle flight pastikan kita sudah membuat flight plan sesuai rute check point yg sudah di tentukan,
Rute Triangle flight from WIHL - Karbol -  Nusawiru - wIHL

Diatas adalah gambar rute triangle flight saya saat terbang di base cilacap Stpi, saya starting engine pada pukul 01.00 UTC (08.00 Wib) lalu kemudian contact wulung Tower on 122.80

Pesawat : “wulung tower, PK-AGI selamat pagi”
Tower : “PK-AGI, wulung tower Go-ahead”
Pesawat :“wulung tower PK-AGI student name Atma request start and run-up at present position for 
Triangle Flight from CLP via KARBOL and NUSA WIRU back to CLP, intended altitude 5500 Feet”
Tower :“PK-AGI clear to start, R/w 30, QNH 1012 QFE 1009, report ready for taxy”
Pesawat :”Read back, PK-AGI”

Setelah kita melakukan prosedur start engine dan Run-up sesuai dengan checklist pesawat tersebut kita request taxy clearent

Pesawat : “Wulung tower PK-AGI ready for taxy”
Tower :”PK-AGI taxy to holding point”
Pesawat :”Read back, PK-AGI”

Setelah memastikan runway yg digunakan aman untuk di masuki, barulah kita lakukan request Line Up

Pesawat :’wulung tower PK-AGI ready for line up”
Tower: “PK-AGI clear for line up, report ready for departure”
Pesawat :”Read back, PK-AGI”

Kemudian saya melakukan Take off procedure untuk memastikan semuanya siap dan contact tower

Pesawat :”Wulung Tower, PK-AGI ready for departure”
Tower :”PK-AGI r/w 30 clear for Takeoff”
Pesawat :”read back, PK-AGI”

Lalu setelah airbone tower akan memberikan Airbone Time untuk pesawat kita, dan meminta report estimate.
setelah kita menjumlahkan waktu yg dibutuhkan untuk sampai check point tersebut, kita harus memberitahu tower estimasi kita untuk sampai di check point tersebut
saat sampai di ketinggian 3000 dan 5500 feet catat IAS, Time, distance dan OAT (outside air temperature) yg akan kita gnakan untuk mencari TAS (True Air Speed). Setelah mendapatkan TAS, kita dapat menggunakannya untuk mencari  Correction time, lalu waktu inilah yg bisa kita gunakan untuk mencari Ground Speed, dan jangan lupa untuk report reaching

Pesawat :”Wulung tower PK-AGI reaching 5500 feet”
Tower :”PK-AGI Report Over Karbol”
Pesawat :”read back, PK-AGI”

Saat kita posisi cruising menuju karbol kita bisa mencari Estimate time untuk sampai di karbol, caranya dengan mencari correction time, yg kemudian mendapatkan groundspeed lalu dengan ground speed tersebut dan jarak dari posisi pesawat kita sekarang kita bisa mendapatkan estimate time di karbol.
Setelah sampai karbol tepatnya DME sudah menunjukan 26 nm dari CLP atau setelah kita melihat checkpoint karbol yaitu sebuah Tanjung lalu barulah kita report ke tower

Pesawat :”wulung tower, PK-AGI over Karang bolong maintaining 5500 feet”
tower :” PK-AGI, report Abeam CLP”
Pesawat :”readback, PK-AGI”

Setelah itu kita catat actual time di karbol kemudian mengarahkan pesawat kita ke heading Nusa Wiru, lalu kita mulai mencari estimate Abeam CLP, caranya dengan melihat ke Peta kemudian lakukan Ploting menggunakan Plotter, atau bisa di bilang mengukur menggunakan penggaris penerbangan gitu lahh, setelah mendapatkan jarak, kita bisa mencari estimate Abeam CLP tadi dengan cara yg sama dengan ground speed yg sama, tapi dengan catatan kondisi Angin saat itu Calm kalau kondisi angina kencang, maka kita harus mencari ground speed lagi dengan menggunakan X-point, yaitu cara menandai posisi kita saat itu dan catat time nya, lalu kita terbang sekitar beberapa mile misalkan 10 nm dalam waktu 6 menit, lalu kita mendapatkan groundspeed baru, karena ground speed itu terpengaruh oleh kondisi arah dan kecepatan angin juga.

Dimanakah posisi Abeam CLP itu ? caranya kita gunakan navigasi VOR atau ADF, kalau VOR posisi Abeam itu saat Crossing Radial yg kita set,  kalau ADF jika Jarum penunjuk pada ADF sudah menunjuk 90o ke kanan atau kekiri itu sudah abeam. nah kalo saya sih yahh check nya itu dengan melihat posisi wing pesawat, apakah sudah sejajar dengan R/W karena saat Triangle flight tunggul wulung masih bisa terlihat, dan seperti biasa kita harus catat actual time dan report position.
oiya di rute terbang saya menuju nusa wiru, saya harus Avoid Pulau Nusa kambangan karena termasuk Restricted area, dan juga avoid pertamina. Jadi saya harus oftrack sekitar 30o ke kanan atau dengan mengikuti sungai menuju Segara.

yahh kenapa ke segara ? karena segara merupakan Check point area dan saat di segara itulah kita harus melakukan establish contack dengan Nusa wiru tower

Pesawat :”Nusa tower, PK-AGI selamat pagi “
tower :”PK-AGI, selamat pagi Nusa Goahead”
Pesawat :”Nusa tower, PK-AGI triangle flight from CLP via Karbol, Nusa wiru and back to CLP, now position over segara, maintaining 5500 feet, estimate Nusa wiru …. “
tower :”PK-AGI maintain 5500 feet report over Pangandaran”

Setelah melakukan establish contack dengan nusa wiru lalu kita harus memberi tahu wulung tower bahwa kita sudah establish contack dengan nusawiru. Di segara dan pangandaran pun kita seperti biasa harus report position dan catat actual time, dan cari estimate check point berikutnya.
dari segara ke nusawiru saya Cuma kasih heading 270o atau bisa dengan follow coast line
saat di pangandaran kalau traffic disana sedang ramai atau ada yg sedang latihan terbang di area pangandaran biasanya kita disuruh observe traffic.

Sampailah saya di nusawiru, dan seperti biasa kita harus report position, catat actual time yg kemudian bandingkan dengan waktu perkiraan yg kita cari dengan ground speed td.
lalu kita arahkan pesawat kembali ke CLP atau Bandar udara tunggul wulung bisa dengan heading 080o, setelah kita mengarahkan pesawat ke CLP kita harus mencari estimate time untuk bisa sampai CLP dan menentukan Point of Descend (POD) tapi kita harus mencari Top of Descend (TOD) terlebih dahulu dengan rumus
Contohnya  :-  maintain Alt 5500, Target altitude 1500, VSI -500 f/m dan ground speed 110 knot



Kemudian gunakan flight computer untuk mencari jarak dengan waktu dan ground speed diatas setelah kita mendapatkan jarak tinggal tambahkan saja point dimana kita ingin sampai pada ketinggian 1500 feet itu, kalau saya waktu itu ditambahkan dengan jarak dari CLP ke Segara Point 14 nm.

Jadi pada jarak 29 nm kita harus sudah request ke tower ready for descend, agar sampai di segara point 1500 feet, tetapi itu tergantung jika padatnya traffic di area tersebut. Jika misalkan di pangandaran sedang ada pesawat berlatih, maka kita tidak diizinkan untuk descend.
Pesawat :”Nusa Tower PK-AGI position proceed to Pangandaran, we are ready for descend”
tower:” PK-AGI, descend to 1500 report passing 3000 feet”
pesawat :”readback, PK-AGI”

Position over Pangandaran descending passing 3000 feet


Kemudian sampailah kita di segara dengan altitude 1500, biasanya sih kita harus melakukan establish contact dengan Wulung Tower lagi. Kemudian set altimeter pada QFE agar ketinggian yg di tunjukan berdasarkan dengan elevasi suatu bandara tersebut. Kemudian saya disuruh untuk descend to 1000 feet joint Left Downwind R/w 31, setelah mengikuti circuit pattern tunggul wulung dan landing dengan safe, lakukan after landing check,  saya langsung taxiing to main apron, Park the aircraft, lakukan stopping engine procedure, catat Log Book pesawat, dan mengucap ALHAMDULILLAH……….

No comments :

Post a Comment