Tuesday, 2 April 2013

IBD Keserasian



KESERASIAN

 
Teori-Teori Keserasian

1). Teori Objektif dan Teori Subyektif
 
            The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori objektif dan teori subyektif.

            Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.

            Pendukung teori obyektif adalah plato, hegel dan bemard bocanquat, sedangkan pendukung teori subyektif ialah henry home, earlof shaffesbury dan Edmund burke.

            Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang mengamatinya.

            Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adalanya keindahan semata-mata tergantung pada pennerapan dari si pengamat itu.

            Yang tergolong teri subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan diantara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.


2). Teori Perimbangan

            Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda, kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani kuno yang berupa banyak tiang besar.

            Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa yunani kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitas yang diungkapkan dengan angka-angka. Kendahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian) Hubungan dari bagian-bagian yang mencipptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan atau perbandingan angka-angka.

            Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantic umumnya berpendapat bahwa keindahan sesunggunhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan, karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang keindahan.

No comments :

Post a Comment