Thursday, 11 April 2013

IBD Manusia dan Penderitaan

Pengertian Penderitaan

Pengertian Penderitaan

            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansakrta dhra yang artinya menahanatau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
            Penderiaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada pula yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi oran lain. Dapat juga suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Contoh :
Seseorang yang sedang sakit dan tidak kunjung sembuh, maka orang tersebut bisa dikatakan sedang mendapat penderitaan secara Fisik dan cara untuk mengatasi penderitaan tsb hanya dengan Pengobaan Medis.


Siksaan

Pengertian Siksaan

            Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah pendertaan
            Siksaan ang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis dihalaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.
Phobia

            Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bla rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai Phobia. pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut Pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. 


Siksaan yang sifatnya psikis

1). Kebimbangan dialami oleh sesorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawananya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seeseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang cepat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

2). Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat merak memang sepi, tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialamioleh seseorang.

3). Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan sesorang mengalami siksaan batin. Orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkunganya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.


Penyebab Seseorang Mengalami Ketakutan :

a). Claustrophobia dan agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

b). Gamang
merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal ini disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang harus melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.

c). Kegelapan
merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu terang.

d). Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami, seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarus injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuannya akan menimbulkan kesakitan.

e). Kegagalan merupakan ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan. Trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.


Tuesday, 2 April 2013

IBD Keserasian



KESERASIAN

 
Teori-Teori Keserasian

1). Teori Objektif dan Teori Subyektif
 
            The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori objektif dan teori subyektif.

            Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.

            Pendukung teori obyektif adalah plato, hegel dan bemard bocanquat, sedangkan pendukung teori subyektif ialah henry home, earlof shaffesbury dan Edmund burke.

            Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang mengamatinya.

            Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adalanya keindahan semata-mata tergantung pada pennerapan dari si pengamat itu.

            Yang tergolong teri subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan diantara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.


2). Teori Perimbangan

            Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda, kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani kuno yang berupa banyak tiang besar.

            Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa yunani kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitas yang diungkapkan dengan angka-angka. Kendahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian) Hubungan dari bagian-bagian yang mencipptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan atau perbandingan angka-angka.

            Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantic umumnya berpendapat bahwa keindahan sesunggunhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan, karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang keindahan.

IBD Renungan



RENUNGAN


Teori-Teori Dalam Renungan

            Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengukngkapan, teori metafisik dan teori psikilogik.

1). Teori pengungkapan
            Dalil dari teori ini ialah bahwa “art is an expression of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang senimam ketika menciptakan suatu karya seni.

            Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf italia Benedeto Croce (1886 – 1952) dengan karyawannya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris “aesthetic as science of Expresion and general Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” ( seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang mengasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud perbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.


2). Teori Metafisik

            Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenal sumber seni plato mengemukakan sesuatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika plato yang mendalikan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita dunia ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi sebagai contoh Plato mengemukakan ide ke-ranjang yang abadi, asli dan indah sempurna ciptaan tuhan, kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjanganan itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari Negara republic yang ideal menurut plato.


3). Teori Psikologis

            Teori-teori metafisis dari filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagai ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiranpenciptannya dengan menggunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

IBD Manusia Dan Keindahan



MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan

            Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tataan, perabot rumah tangga, suara, warna dan sebagainya. Kawasan kendahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, social dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

            Keindahan adalah identic dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.

Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak tertarik oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.


Perbedaan  keindahan sebagai  suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah

            Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk, dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film dan nyanyian.
Menurut cakupanya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampur adukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :

            a). Keindahan dalam arti yang luas
            b). Keindahan dalam arti estetis murni
            c). Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan


Keindahan yang seluas-luasnya

            Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitek ) dan harmoni untuk keindahan berdasarkan pendengaran (music). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :

a). Keindahan seni
b). Keindahan alam
c). Keindahan moral
d). Keindahan intelektual


Nilai Estetik

            Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Dalam bidang  filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut :
            “The belived capacity of any object to satisfy a human desire, The qualifty of any object which causes it to be on interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebababkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan). 

            Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya. 

            Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai objektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.


Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik

Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributu value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau memantu.
Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.


Pengertian Kontempolasi dan ekstansi

            Konempolasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
            Ekstansi adlah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama atau film.
Apabila konemplasi dan ekstaksi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu factor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstensi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena drajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara 
setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.