Alternator failure saat terbang, yap saya pernah
mengalaminya saat itu saya mendapat schedule mutual flight pada jam 08.00 Utc
menggunakan pesawat SOCATA TB-10 dengan registrasi pesawat PK-AGL. Saya sendiri
sebagai PIC (Pilot in command) dan Tar. Dyco akbar sebagai SIC (Second in
command).
yaa seperti biasa saya melakukan pre flight check, yaitu memeriksa kondisi luar pesawat, seperti jumlah fuel yg ada di pesawat, mengkencangkan baut dan rifet, memeriksa jumlah oli, dan
juga sebelumnya pesawat ini telah dipakai oleh teman saya yg lain untuk mutual
flight pesawat ini dalam kondisi OK. , lalu setelah itu saya lanjut melakukan Internal Cockpit check yaitu memeriksa kondisi dalam pesawat, seperti Switch, instrument, dll dan dilanjut dengan Starting procedure mengikuti checklist yg ada, dan saya liat semuanya dalam kondisi normal, volt meter, amp meter, semuanya normal. karena setelah start semuanya dalam kondisi normal dan runup procedure semuanya tidak ada masalah, semua
normal.
kemudian kita request untuk lineup position dan training area lalu kita di beri
clearence untuk lineup dengan training area serang ,lumayan jauh untuk ke area
sana, sekitar 23 Nm dari budiarto.
Lalu kita take off, climb to 2000 feet via west point. saat menuju serang area, tepatnya kita berada di North of West of West Area, di atas Jalan Tol Jakarta-Merak menuju serang area, bisa dibilang kita sudah
masuk serang area kemudian Warning light Alternator pun menyala, jujur saat itu
saya panik tetapi karena teman saya tar. Dyco pernah mengalami hal tersebut
saat longcross country saya jadi tenang.
|
Alternator warning Light |
hal yang pertama kita lakukan saat itu mereset Alternator Field, kemudian
indicator light kembali menyala, lalu kami coba reset lagi, dan masih tetap
menyala, jadi saya putuskan untuk RTB (Return To Base),
|
Alternator Field |
kemudian saya lanjut
dengan meng check CB (Circuit Breaker) dan dalam posisi All in semua. maaf saya lupa foto CB nya, lalu saya
melihat di Volt Meter tegangan pun terus turun, saya lihat di Ampere Meter
posisinya minus, jadi suplai listrik hanya di dapat dari baterai yang hanya
bisa menahan sekitar 45 menit saja, lalu kami putuskan untuk mengurangi daya
penggunaan baterai dengan mematikan beberapa lampu, alat navigasi, GPS, dan
radio itupun sempat terjadi Electrical failure, tapi setelah kami atasi radio
dan beberapa navigasi bisa menyala kemudian kami akhirnya landing dan meng
complaint pesawat tersebut.
|
Amp Meter |
|
Volt Meter |
Malamnya, karena saya penasaran apakah prosedure yang kami
lakukan saat Alternator failure itu benar atau tidak saya putuskan untuk
membuka Pilot Operating Handbook (POH), membuka Section 3 – Emergency
Procedure. Disana digambarkan sebuah diagram saat ALTERNATOR FAILURE dan
alternator indicator light menyala yang harus dilakukan mematikan Alternator
switch breaker (ALT FLD), kemudian tarik
Alternator PCB (Pull-off type circuit breaker) dan hal ini yang tidak kami
lakukan kemarin, kami hanya memastikan All in di circuit breakernya.
kemudian check Alternator Field di Circuit breaker, Reset Alternator field di
switch breaker dan alternator di PCB, lalu lihat hasilnya jika alternator
kembali normal maka lanjutkan terbang, tetapi jika indicator masih menyala kita
harus mematikan Alternator Field di SB kemudian Alternator di PCB,matikan juga
Bus 2 dan bus 3 di PCB, lalu tinggalkan IMC (Instrument Meteorological
Condition), gunakan Flashlight jika dibutuhkan dan landing secepat mungkin.
Setelah saya membaca POH tersebut saya sadar prosedur yang
kami lakukan tidak sempurna, tapi ini menjadi pengalaman yg sangat berharga untuk saya dan pengambilan
keputusan saya sebagi PIC untuk segera RTB.
semoga artikel ini bermanfaat – TERIMA KASIH